Kamis, 21 Mei 2009

Khazanah Islam 30 April 2009

SAINTIS MUSLIM PENEMU TEKNOLOGI ROBOT - IM siapa yang tidak kenal dengan teknologi robot? Dari anak kecil sampai orang dewasa sudah familiar sudah kenal dengan yang namanya robot. Mulai dari robot yang hanya sekedar dijadikan sebagai mainan sampai dengan robot berteknologi tinggi yang mampu membantu pekerjaan manusia sehari-hari. Kalau abad ini teknologi robot yang paling terkenal adalah robot yang diberinama ASIMO. Kaum musliminkah yang membuat?

Bukan…robot ini dibuat oleh Honda yang mengembangkan robot humanoid yang fenomenal, yang dikenal dengan nama ASIMO (Advanced Step in Innovative Mobility).
Gerakan robot ini diatur oleh komputerisasi dengan sensor-sensor yang amat canggih sehingga mampu merespon gerakan seperti manusia. ASIMO dapat melangkah naik dan turun tangga dengan membawa benda seberat dua kilogram, melambaikan tangan, melakukan langkah dansa, dan berbicara dalam berbagai bahasa.
ASIMO adalah salah satu upaya Honda mewujudkan impian menjadi kenyataan. Riset untuk membangun sebuah “robot manusia” itu dimulai tahun 1986, ketika Honda memulai penelitian dan pengembangan prinsip two-legged locomotion, yakni robot berkaki dua di mana kedua kakinya dapat melangkah lurus ke muka dan statis secara bergantian, dengan tenggang waktu 30 detik. Setelah menghabiskan waktu 11 tahun, Honda berhasil mengembangkan kemampuan robotnya hingga dapat melangkah lebih stabil dan cepat. Bukan itu saja, robot itu juga dapat melakukan beberapa kemampuan motorik manusia seperti bersalaman, melambai dengan satu atau dua tangan, dan membungkuk memberi hormat.
IM itu salan satu contoh robot di abad modern saat ini…
Kata robot pertama kali diperkenalakan oleh seorang penulis dari Czech yang bernama Karel pada tahun 1921. Kata Robot berasal dari kata ‘robota’ yang berarti: pekerja sendiri.
Sejarah robot bermula ketika sistem otomatis dibuat oleh Jacques de Vaucanson pada tahun 1938, yang membuat bebek mekanik yang dapat memakan dan mencincang biiji bijian, membuka dan menutup sayapnya. Kemudian tahun 1796, Hisashine Tanaga di Jepang berhasil membuat mainan mekanik yang dapat mnghidangkan the dan menulis huruf kanji. Lalu 1926, Nikola Tesla mendemintrasikan perahu bot yang dapat dikontrol dengan radio. Tahun 1928, Makoto Nishimura membuat robot pertama di Jepang.
Sejalan dengan perkembangan teknologi Elektronika, maka perkembangan robot ini melaju pesat, seprti tahun 1948, William Grey Walter membuat robot elektronik otomatis pertama dimana robot ini dapat merespon cahaya dan dapat melakukan kontak dengan objek dari luar. Pada tahun 1954, saat dimulainya zaman digital, sebuah robot digital yang dapat deprogram ditemukan oleh George Devol.
IM mungkin seperti itulah sejarah robot yang biasa kita dengar, namun ada sejarah tentang perkembangan robot yang ternyata sengaja disembunyikan dari kita. Sjarah apakah itu? Sejarah yang membeberkan bahwa umat Islamlah yang pertama menggagas teknologi robot.
Memang Istilah robot bukan berasal dari umat Islam namun ternyata teknologi awalnya berasal dari umat Islam.
Peradaban Islam di era keemasan telah menguasai teknologi yang sangat tinggi. Pada abad ke-13 M, dunia Islam sudah menggenggam teknologi robot. Insinyur Muslim di zaman kekhalifahan sudah mampu menciptakan robot mirip manusia. Pencapaian itu sekaligus mematahkahkan klaim Barat yang kerap menyebut Leonardo da Vinci sebagai perintis teknologi robot.
IM inilah salah satu karakter kaum kafir barat yang selalu memutar balikkan sejarah, seolah-olah merekalah yang paling berperan dalam cikal bakal perkembangan teknologi dunia. Dan pada saat yang bersamaan mereka memposisikan umat Islam sebagai umat primitive yang tidak tahu apa-apa tentang teknologi. Padahal kenyataan justru sebalikinya. Dahulu ketika masa keemasan Islam, barat-lah yang mempelajari teknologi dari kaum muslimin termasuk teknologi robot.
Da Vinci baru merancang pembuatan robot pada 1478, itu pun baru berbentuk desain di atas kertas. Sedangkan, insinyur Muslim yang sangat brilian, Al-Jazari, sudah berhasil merancang dan menciptakan aneka bentuk robot pada awal abad ke-13 M. Atas dasar itulah, masyarakat sains modern menjulukinya sebagai ''Bapak Robot''. Peradaban Islam lebih maju tiga abad dalam teknologi robot dibanding Barat.
Peradaban Islam adalah perintis dalam bidang teknologi automata, yakni sebuah mesin yang dapat berjalan sendiri (self operating). Automata sering digunakan untuk menggambarkan sebuah robot atau lebih khusus robot autonomous. Kata Automata berasal dari bahasa Yunani automatos, yakni berlaku atas kehendak sendiri, bergerak sendiri.
Kata itu digunakan untuk menggambarkan mesin-mesin bergerak tak-elektronik, khususnya yang dirancang untuk menyerupai gerakan manusia atau hewan. Mesin robot yang diciptakan Al-Jazari berbentuk sebuah perahu yang terapung di sebuah danau yang ditumpangi empat robot pemain musik.
Robot yang terdiri atas dua penabuh drum, seorang peniup harpa, dan pemain suling logam itu diciptakan untuk menghibur para tamu kerajaan dalam acara jamuan minum. Al-Jazari mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang di kemudian hari dikenal sebagai mesin robot. ''Itu adalah automata pertama yang bisa diprogram,'' ungkap Prof Noel Sharkey.
Robot penabuh drum yang dirakit Al-Jazari dapat memainkan beragam irama yang berbeda-beda. Robot yang ditemukan Al-Jazari itu juga mengundang kekaguman Charles B Fowler. Menurut dia, temuan insinyur Muslim itu bisa disebut ''robot band''. Sebuah pencapaian penting yang belum pernah ditemukan peradaban lain sebelumnya dan kebudayaan lain di zaman itu.
Secara khusus Mark E Rosheim menyimpulkan, kemajuan yang dicapai dunia Islam di era kejayaan dalam bidang robotika sebagai sebuah penemuan lebih maju dibandingkan zaman Yunani. ''Tak seperti desain Yunani, contoh robot yang diciptakan dunia Islam (Arab) mampu mengundang daya tarik. Tak hanya dalam ilusi dramatis, tetapi mampu menghadirkan lingkungan yang bisa membuat manusia lebih nyaman,'' ungkap Rosheim.
Menurut Rosheim, robot ciptaan Al-Jazari itu merupakan salah satu kontribusi peradaban Islam yang sangat penting bagi teknologi. Menurut dia, robot yang diciptakan peradaban Islam di awal abad ke-13 M sudah berbentuk manusia robot dan mampu membantu manusia untuk tujuan praktis. Sayangnya, kata dia, robot itu tak diciptakan untuk kepentingan industri.
Namun dari sinilah barat kemudian mendapatkan inspirasi untuk menciptakan robot yang dapat digunakan dalam bidang industry. Mungkin dalam pengamatan kita barat adalah negeri yang memiliki teknologi robot yang super canggih. Namun ternyata kecanggihan tersebut adalah hasil ciplakan teknologi dari kaum muslimin. Tapi kondisi sekarang justru terbalik, kaum muslimlah yang banyak menciplak teknologi dari barat. Walhasil susah kaum muslimin untuk tampil sebagai umat yang terbaik.
Selain ''robot band'', Al-Jazari juga berhasil menciptakan sebuah robot pramusaji berbentuk manusia yang bertugas untuk menghidangkan air, teh, atau minuman lainnya. Minuman disimpan dalam sebuah tanki dengan reservoir (penampung air). Dari penampung itu, air dialirkan ke dalam sebuah ember dan setelah tujuh menit mengalir ke sebuah cangkir. Setelah itu, robot itu mengeluarkan minumannya.
IM mungkin kalau ada robot serupa yang ada dirumah kita sekarang, kita masih menanggapnya sebagai teknologi yang tergolong canggih, namun ternyata teknologi semacam itu bukan barang baru lagi untuk kaum muslimin. Berabad-abad lalu kaum muslimin telah menemukan teknologi tersebut.
Penemuan penting lainnya di era kejayaan Islam yang tak kalah menarik adalah pencuci tangan otomatis dengan mekanisme pengurasan. Mekanisme yang dikembangkan Al-Jazari itu, kini digunakan dalam sistem kerja toilet modern. Robot pencuci tangan otomatis itu berbentuk robot yang berdiri dengan sebuah baskom berisi air.
Ketika seorang pengguna menahan tuas, air akan mengering dan robot itu akan kembali mengisi baskom dengan air. Robot lainnya yang dikembangkan Al-Jazari adalah air mancur burung merak. Robot ini berfungsi sebagai pengganti pembantu atau pelayan. Robot ini memudahkan orang saat membersihkan tangan, karena robot burung merak itu akan menawarkan sabut dan handuk secara otomatis.
Robot lainnya yang diciptakan insinyur Muslim adalah burung merak otomatis yang bisa bergerak. Al-Jazari menggerakkan robot burung merak itu dengan tenaga air. Teknologi robot lainnya yang ditemukan Al-Jazari adalah pintu otomatis sebagai bagian dari salah satu jam air yang diciptakannya.
Teknologi automata yang dikembangkan Al-Jazari mencapai 50 jenis dan semuanya ditulis dan digambarkan dalam kitabnya yang sangat legendaris, Al-Jami Bain al-Ilm Wal ‘Aml al-Nafi Fi Sinat ‘at al-Hiyal (The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices). Karyanya ini berisi tentang teori dan praktik mekanik. Dalam kitab itu, Al-Jazari membeberkan secara detail beragam hal terkait mekanika.
Selain itu, Al-Jazari juga menciptakan teknologi automata lainnya yang berfungsi untuk membantu dan memudahkan tugas manusia. Ia antara lain menciptakan peralatan rumah tangga dan musik automata yang digerakkan tenaga air.
Semua robot yang ditemukan peradaban Islam lewat Al-Jazari sungguh sangat mencengangkan. ''Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin,'' ungkap sejarawan Inggris, Donald R Hill, dalam tulisannya berjudul, Studies in Medieval Islamic Technology.
Sejarawan lainnya yang terpesona dengan risalah penemuan Al-Jazari adalah Lynn White. ''Jelas sudah bahwa penemu roda gigi pertama adalah Al-Jazari. Barat baru menemukannya pada 1364 M.'' Menurut Lynn, kata gear (roda gigi) baru menjadi perbendaharaan kata atau istilah dalam desain mesin Eropa pada abad ke-16 M.
IM ini adalah bukti bahwa teknologi temuan ilmuan muslim diakui oleh dunia internasional sebgai teknologi yang mutakhir pada zamannya. Disaat berbagai peralatan dan perangkat penunjang belum semaju saat ini ternyata saintis islam telah mampu menemukan robot yang dapat bergerak secara ototmatis.
Dalam pandangan Donald Hill, tak ada satu pun dokumen yang mampu menandingi karya Al-Jazari sampai abad modern ini. Menurut dia, risalah penemuan Al-Jazari begitu kaya akan instruksi mengenai desain, pembuatan, dan perakitan mesin-mesin.
IM ini adalah pengakuan jujur dari Donald Hill seorang peneliti sejarah. Bagaimana pun orang berusaha menutupi sejarah kejayaan Islam, sebanyak itu pula kegagalan mereka peroleh. Karena kejayaan Islam tidak akan bisa dihilangkan dari sejarah peradaban dunia.
''Al-Jazari tak hanya mampu memadukan teknik-teknik para pendahulunya dari Arab dan non-Arab, tapi juga dia benar-benar seorang insinyur yang kreatif,'' papar Donald Hill yang begitu mengagumi Al-Jazari. Ketertarikannya atas karya sang insinyur Muslim itu, Donal Hill pun terpacu dan terdorong untuk menerjemahkan karya Al-Jazari pada 1974.
Begitulah peradaban Islam mengembangkan teknologi robotnya.

Al-Jazari
Pemimpin Para Insinyur Muslim

Ra'is Al-A'mal. Gelar itu ditabalkan para insinyur Muslim di abad ke-13 M kepada Al-Jazari. Tak heran, jika nama lengkap sang insinyur fenomenal itu adalah Al-Shaykh Rais al-Amal Badi al-Zaman Abu al-Izz ibn Ismail ibn al-Razzaz al-Jazari. Sedangkan, titel Badi al-Zaman dan Al-Shaykh yang disandangnya menunjukkan bahwa dia adalah seorang ilmuwan yang unik, tak tertandingi kehebatannya, menguasai ilmu yang tinggi, serta bermartabat.
Nah, IM ini juga adalah bukti bahwa Islam adalah agama yang sangat menghargai para ilmuannya. Sampai-sampai al-jazari diberikan gelar khusus karena kegeniusannya.
Sedangkan, kata Al-Jazari yang melekat pada nama lengkapnya itu menunjukkan amsalnya. Keluarga Al-Jazari berasal dari Jazirah Ibnu Umar di Diyar Bakr, Turki. Namun, hipotesis lainnya menyebutkan bahwa Al-Jazari terlahir di Al-Jazira, sebuah kawasan yang terletak di sebelah utara Mesopotamia, yakni kawasan di utara Irak dan timur laut Syiria, tepatnya antara Tigris dan Eufrat.
Di sanalah Al-Jazari mencurahkan hidupnya sebagai seorang insinyur dengan menciptakan berbagai mesin. Para penjelajah dan pelancong yang bertandang ke wilayah itu pada abad ke-12 M, mengagumi kemakmuran yang diraih Dinasti Artukid. Pada saat itu pula, kedamaian dan stabilitas politik dan keamanan begitu terkendali.
Seperti halnya sang ayah, Al-Jazari mengabdikan dirinya pada raja-raja dari Dinasti Urtuq atau Artuqid di Diyar Bakir dari tahun 1174 M sampai 1200 M sebagai ahli teknik. Semasa hidupnya, Al-Jazari mengalami tiga kali suksesi kepemimpinan di Dinasti Artukid, yakni Nur al-Din Muhammad ibn Arslan (570 H - 581 H/1174 M - 1185 M); Qutb al-Din Sukman ibn Muhammad (681 H - 697 H/1185 M - 1200 M); dan Nasir al-Din Mahmud ibn Muhammad (597 H - 619 H/1200 M - 1222 M).
Atas permintaan Nasir al-Din Mahmud, Al-Jazari menuliskan seluruh penemuannya dalam sebuah risalah yang fenomenal. Dalam pengantar risalahnya, Al-Jazari mengungkapkan bahwa dirinya mulai mengabdi pada Dinasti Artuqid pada 570 H/1174 M. Ia risalah penemuannya, setelah 25 tahun bersama menjadi ahli teknik di bawah kepemimpinan tiga raja Dinasti Artuqid.
Berdasarkan informasi itu, dapat disimpulkan, kemungkinan Al-Jazari menulis risalahnya pada 595 H/1198 M, atau dua tahun sebelum Nasir Al-Din didaulat menjadi raja. Menurut naskah Oxford, Al-Jazari merampumgkam risalahnya yang mengguncang dunia teknik modern pada 16 Januari 1206 M.
Karya besar Al-jazari itu disempurnakan oleh Muhammad ibn Yusuf ibn `Uthman al-Haskafiat pada akhir Syaban 602 H/10 April 1206. Dari catatan Haskapi, saat itu Al-Jazari sudah tiada. Dari catatan itulah, Al-Jazari diperkirakan wafat pada 602 H/1206 M--beberapa bulan setelah dia menyelesaikan karyanya.

Sumber : Republika.co.id dengan penambahan seperlunya.


0 komentar:

Posting Komentar